Sabtu, 05 September 2009

BUDIDAYA NANAS

Nenas
(Pineapple (Ingg.), Ananas cosmosus (L.). Merr. (Latin))
Asal:
• Tanaman nenas berasal dari daratan Amerika Selatan, di kawasan lembah Sungai Parana, Paraguay. Di daerah tersebut masih terdapat jenis liarnya seperti A. bracteatus, A. Ananassoides dan A. Erectifolius. Jenis liar tanaman nenas tersebut berbiji dan tidak enak dimakan.
Deskripsi:
• Famili Bromeliaceae. Tanaman nenas berupa herba tahunan, tinggi antara 90-100 cm, sebaran daun seluas 130-150 cm. Pada pangkal batang di bawah tanah tumbuh tunas-tunas samping hingga membentuk rumpun, dan dapat berlangsung terus walaupun sudah berbuah. Bila kondisi ini terus berlangsung, tanaman tersebut dapat hidup hingga 50 tahun. Untuk tujuan komersial, panen hanya dilakukan pada buah pertama, sedangkan anakannya hanya digunakan untuk bibit. Sesudah panen buah pertama, tanaman kemudian dibongkar dan ditanami kembali.
• Panjang batang nenas 20-25 cm , dengan diameter bagian bawah lebih kecil (2-3,5 cm) dari diameter bagian atas (5,5-6,5) dan ruas batang pendek. Batang berfungsi sebagai tempat penyimpanan bahan makanan sebelum diangkut ke buah. Selain itu batang berfungsi sebagai tempat melekatnya akar, daun, bunga, tunas dan buah, sehingga secata visual batang tersebuttidak nampak karena tertutup oleh dan di sekelilingnya.
• Daun nenas berurat sejajar dari pangkal sampai ujung dan berserabut, tebal, panjangnya antara 38-80 cm dan pada pinggirnya tumbuh duri tajam ke arah ujung daun. Ada pula jenis nenas yang tidak berduri.Daun nenas banyak dan tumbuh menggeerombol pada batang, filotaksis 5/13.
• Bunga nenas bersifat inflorescens, tumbuh dari titik tumbuh batang (pusat kanopi) tanaman. Bunga tersebutmuncul sekitar 450 hari sesudah tanam, namun beberapa jenis dapat berbunga lebih awal, tergantung dari kultivae, iklim dan asal bahan tanam yang digunakan. Kumpulan kuntum bunga dengan adanya proses penyerbukan akan menghasilkan buah majemuk dari 100-200 anak buah. Buah-buah kecil tersebut akan bergabung menjadi satu dan dihubungkan dengan batang tengah yang disebut hati, sehingga penampakannya seolah-olah hanya satu buah berbentuk bulat dengan bagian ujungnya seperti kerucut. Tanaman nenas mempunyai tepung sari ataupun indung embrio fertile, namun inkompatibel sendiri, dan kebanyakan kultivar adalah adalah kompatibel silang dan menghasilkan biji partenokarpi bila disilangkan. Jumlah biji bila disilangkan dapat mencapai 2000-3000 butir per buah.
• Biji nenas berukuran kecil, panjang 3-4 mm, lebar 1-2 mm, berwarna coklat, kasar dan liat. Biji dapat digunakan untuk bahan perbanyakan secara generatif namun terbatas pada skala penelitian. Semua tunas yang tumbuh dari dalam tanah atau tunas anakan (ratone), yang tumbuh pada batang (sucker) dan tunas yang tumbuh di atas buah atau mahkota dapat digunakan sebagai bibit.
Jenis:
• Cayenne
Jenis yang paling banyak ditanam di dataran tinggi, ditujukan untuk pengalengan. Jenis ini heterozigot. Contoh kultivarnya adalah Smooth Cayenne dan Cayenne Lisse. Jenis Smooth Cayenne daunnya tidak berduri, panjang batang 20-50 cm, jumlah daun antara 60-80, permukaan daun sebelah atas berwarna hijau tua, bagian bawah berwarna hijau abu-abu keperakan, tangkai buah 7,5-15 cm, rata-rata berat buah 2,5 kg. Bagian pangkal buah membesar, biasanya tidak berbiji. Warna buah matang hijau sampai hijau kekuningan, rasanya agak masam.
• Queen
Merupakan jenis lama, pada umumnya ditanam di dataran rendah. Jenis ini banyak ditanam di Australia dan Afrika Selatan. Buahnya lebih kecil daripada Cayenne. Ukuran buah 0,9-1,3 kg. Daunnya berduri tajam. Warna buah tua kuning sampai kemerahan, pada umumnya rasanya manis.
• Singapore Spanish
Banyak ditanam di semenanjung Malaya untuk dikalengkan. Daun berjumlah sekitar 50 helai dengan bobot buah 1,6-2,3 kg.
• Abezona
Merupakan jenis triploid, banyak ditanam di Puerto Rico untuk konsumsi ekspor.
Syarat Tumbuh:
• Tidak tahan terhadap temperatur dingin. Jenis Cayenne tumbuh dari ketinggian 100-1000 m di atas permukaan laut. Pada tempat yang lebih tinggi buahnya berukuran lebih kecil dengan kandungan asam lebih tinggi. Tanaman ini tahan kekeringan karena memiliki jaringan penyimpan air di daunnya. Dapat tumbuh pada daerah dengan curah hujan 500-2000 mm/tahun, namun produksi optimal pada daerah dengan curah hujan 1000-1500 mm/tahun. Segala jenis tanah cocok untuk tumbuhnya nenas, asal drainase baik, karena tidak tahan terhadap genangan air, pH tanah antara 5-6,5.
Penanaman:
• Tanaman nenas diperbanyak dengan menggunakan bibit vegetatif, seperti tunas anakan yang tumbuh pada bagian batang di bawah tanah, runas samping yang tumbuh pada batang, tunas mahkota diatasbuah dan tunas-tunas yang tumbh di tangkai buah (slip). Bibit mana yang paling cocok tergantung keinginan dan tujuan penanaman. Bila jumlah bibit yang diperlukan sedikit biasanya dipakai tunas anakan.
• Bibit asal tunas samping akan berbuah setelah berumur 15-18 bulan, bibit asal tangkai buah 19-20 bulan, sedangkan bibit asal mahkota 22-24 bulan. Dari semua macam bibit, bibit asal tunas anakan yang paling cepat berbuah yaitu kurang dari 12 bulan.
• Populasi tanaman berkisar antara 4000-5000 tanaman per ha. Biasanya bibit ditanam dalam bedengan. Jarak tanam 75-90 cm, 2 baris tiap bedengan.
• Pemupukan dapat dilakukan dengan pupuk tunggal ZA 112 kg + SP-36 60 kg + KCl 50 kg per ha. Pupuk susulan dapat diulang tiap 4 bulan sekali dengan dosis yang sama. Alternatif lainnya adalah ZA 181 kg atau urea 62,5 kg + SP-36 75 kg + KCl 44 kg per hektar yang diberikan 3 bulan setelah tanam. Dapat juga dipakai pupuk majemuk NPK tablet 17-8-12 dengan berat 4 gram/tablet dan dosis anjuran 1 tablet per tanaman.
• Pembungaan nenas dapat dipercepat dengan pemberian bahan kimia atau dengan pengasapan. Hormon aserilin dapat merangsang pembungaan nenas. Caranya adalah dengan membubuhkan 1 g kalsium karbid pada titik tumbuh ujung tanaman atau di sela-sela daun. Hormon NAA dengan konsentrasi 10-100 ppm juga dapat memepercepat pembungaan nenas. Hormon ini dapat memepercepat pembungaan sekaligus pematangan buah nenas.
Hama dan Penyakit:
• Mealy bug wilt (layu kutu tepung) merupakan penyakit pada nenas yang paling luas penyebarannya dan merupakan salah satu penyakit yang paling merusak terutama pada Smooth Cayenne. Akar berhenti tumbuh dan mulai membusuk sehingga tanaman menjadi layu. Gejala ini bermla dari ujung daun dan warna kuning kemerahan mulai muncul. Pengendalian kutu teping ini dapat dilakukan dengan cara menyingkirkan semut-semut dari sekitar lahan tanam. Insektisida, seperti parathion, juga dapat digunakan. Penyebab penyakit ini diduga adalah sejenis virus, namun hal ini belum dapat dibuktikan.
• Bercak kuning disebabkan oleh virus yang dibawa oleh thrips dari tanaman inang seperti Emilia sonchifolia (sejenis gulma). Cara pengendaliannya adalah dengan memusnahkan gulma inangnya.
• Beberapa jenis nematoda sngat berbahaya bagi tanaman nenas. Mereka menyerang akar dan menyebabkan rootknots (Meloidogyne) dan luka pada akar (Pratylenchus) atau masuk ke dalam akar (Rotylenchus). Nematoda ini dapat dicegah pertumbuhannya dengan fumigasi D-D (300 l/ha) 2 minggu sebelum penanaman, yang sangat beracun bagi tanaman. EDB (ethylene dibromide) 100 kg/ha lebih tidak berbahaya bagi tanaman. Fumigasi dapat menaikkan hasil 3-32 % tergantung dari banyaknya nematoda saat itu. Fumigasi disarankan untuk dilakukan hanya bila keadaan sangat terpaksa karena biaya aplikasi dan toksisitasnya yang tinggi.
• Hama pada nenas antara lain adalah lalat buah, ngengat Castnia licus dan kupu-kupu Thecla basilides.
• Thielaviopsis paradoxa menyebabkan tanaman busuk demikian juga pada buah setelah panen. Untuk mencegahnya batang dibenamkan pada asam benzoat, Shirlan atau imazalil.
• Penyakit busuk akar disebabkan oleh jamur Phytopthora cinnamoni yang sering menyerang pada tanaman yang dibudidayakan di daerah dingin, sedangkan P. parasitica menyerang tanaman di daerah panas.
DARI BERBAGAI SUMBER

1 komentar: